Pecah ban? Perhatikan tekanan ban mobil anda. Beda untuk setiap brand dan jenis
Sering kita mendapat berita mobil pecah ban ketika melaju di tol. Terutama di tol saat kendaraan kecepatan tinggi, sehingga korban jiwa tidak terelakkan.
Sebenarnya, mengapa ban bisa cenderung pecah di tol?
Pertama, pecah ban bisa terjadi karena kondisi ban memang sudah tua, sudah lama sejak diproduksi, walaupun terlihat masih tebal. Kalau masalahnya ini, mau bilang apa lagi. Hehehe.
Tetapi, bagaimana jika ternyata ban masih baru?
Nah ini yang perlu kita cek. Disetiap ban, perhatikan tulisan disampingnya, ada maks tekanan angin yang bisa ditahan oleh ban itu. Kalau digambar, maks 50psi.
Artinya, jika anda sedang membawa muatan berat, isilah ban anda dengan tekanan 43psi (dikurangi 7psi dari maks). Kalau untuk pemakaian harian, maka isi 38-40psi (kurangi 10-12psi).
Mengapa begitu, karena ketika ban dipakai, tekanan internal ban akan bertambah karena putaran ban, dan juga karena panas dari jalanan. Dan, kalau kita berkendara dalam kecepatan tinggi dan durasi lama seperti di tol, maka panas dan tekanan ini akan meningkat, dan jika tekanan ban meningkat melebihi batas maksimumnya, maka ban bisa pecah. Jadi pastikan tekanan ban tepat sesuai spek.
Apa yang terjadi jika tekanan ban kurang? Akibatnya beban kendaraan cukup besar menekan samping ban. Dan ban biasanya tidak terlalu kuat disisi ini. Sehingga jika dipakai dalam beban berat, kecepatan tinggi, dan panas, maka kemungkinan samping ban ini akan menyerah dan pecah.
Demikian saudara-saudara. Sebaiknya, jangan memacu kendaraan kita dalam durasi terlalu lama dikecepatan tinggi, terutama jika ban kita sudah tidak fit lagi kondisinya.
Terimakasih om Wiko TFC102 untuk tips Defensif Safety Driving ini.